
Representasi
Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan obyek
dengan tepat dan merepresantasikannta dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu
obyek (Martin dan Oxman, 1988).
Agar pengetahuan
dapat diguanakan dalam sistem, pegetahuan harus direpresentasikan dalam format
tertentu yang kemudian dihimpun dalam suatu basis pengetahuan. Cara sistem
pakar merepresentasikan pengetahuan akan mempengaruhi perkembangan, efisiensi,
dan perbaikan sistem.
Representasi
pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam
sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan
untuk menangkap sifat-sifat penting problema dan membuat informasi itu dapat
diakses oleh prosedur pemecahan problema.
Bahasa representasi
harus dapat membuat seorang pemrogram mampu mengekspresikan pengetahuan yang
diperlukan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang ada. Dapat diterjemahkan
ke dalam bahasa pemrograman dan dapat disimpan. Harus dirancang agar
fakta-fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya dapat digunakan
untuk penalaran.
Pegetahuan dapat
direpresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau kompleks, tergantung dati
masalahnya (Schnupp, 1989). Beberapa model representasi pegetahuan yang penting
adalah :
1. Logika
Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian
penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Logika
merupakan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua, yang menjadi dasar
dari teknik representasi high level.
Dalam melakukan
penalaran, computer harus dapat menggunakan proses penalaran deduktif dan
induktif ke dalam bentuk yang sesuai dengan manipulasi dengan manipulasi
koputer, yaitu logika simbolik atau logikan matematik. Metode itu disebut
Logika Komputasional. Bentuk logika komputasional ada 2 macam, yaitu : Logika
proposional atau Kalkulus dan Logika Predikat.
Penalaran deduktif
ini bergerak dari penalarn umum menuju ke konklusi khusus. Umumnya dimualai
dari suatu silogisme, atau pernyataan premis dan inferensi yang biasanya
terdiri dari 3 bagian, yaitu premis mayor, premis minor, dan konklusi. Contoh
penalaran secara deduktif :
Premis
mayor : Jika hujan turun
saya tidak akan lari pagi
Premis
Minor
: Pagi ini hujan turun
Konklusi
: Oleh Karen itu pagi ini saya tidak akan lari pagi
Penalaran induktif
merupakan kebalikan dari penalaran deduktif, dimulai dari masalah khusus menuju
ke masalah umum. Penalaran ini menggunakan sejumlah fakta atau premis yang
mantap untuk menarik kesimpulan umum. Contoh penalaran secara induktif.
Premis
:Dioda yang salah
menyebabkan peralatan elektronika rusak.
Premis : Transistor rusak
menyebabkan eletronik rusak
Premis :IC rusak
menyebabkan peralatan tidak berfungsi
Konklusi : Maka, peralatan
semikonduktor rusak merupakan penyebab utama rusaknya peralatan elektronik.
Pada penalaran
induktif, konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah bilamana ditemukan
fakta-fakta baru.
1. Jaringan Semantik
Konsep jaringan
sematik diperkenalkan pada tahun 1968 oleh Ross Quillian. Jaringan sematik
meupakan teknik representasi kecerdasan buaran klasik yang digunakan untuk
informasi proposional (Giarrantano dan Riley, 1994). Yang dimaksud dengan
informasi prposionala adalah pertanyaan yang mempunyai nilai benar atau salah.
Informasi proposional merupakan bahasa deklaratif karena menyatakan fakta.
Representasi jaringan semantic merupakan penggambaran grafis
dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari obyek-obyek.
Komponen dasar untuk merepresentasikan pegetahuan dalam bentuk jaringan
semantik adalah simpul (node) dan penghubung (link). Simpul mempresentasikan obyek, konsep, atau
situasi. Simpul digambarkan dengan kotak atau lingkaran. Penghubung
menghubungkan antarsimpul. Penghubung digambarkan dengan panah berarah dan
diberi label untuk menyatakan hubungan yang direpresentasikan. adalah sebuah
contoh bagaimana pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan jaringan
semantic.
Jaringan semantic
merepresentasikan pertanyaan bahwa semua computer merupakan alat elektronik,
semua PC merupakan computer, dan semua komputer memiliki monitor. Dari
pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa semua PC memiliki monitor dan hanya
sebagian alat elektronik yang memiliki monitor.
1. Object-Attribute-Value (OAV)
Object dapat berupa bentuk fisik atau konsep. Attribute adalah karakteristik atau sifat dari
object tersebut. Value (nilai) –
besaran/nilai/takaran spesifik dari attribute tersebut pada situasi tertentu,
dapat berupa numerik, string dan boelan.
Sebuah object dapat
memiliki beberapa attribute, biasa disebut OAV Multi-Attribute.
Contoh representasi
pengetahuan dengan OAV ditunjukan pada table.
Table . representasi pengetahuan dengan OAV
|
Object
|
Attribute
|
Value
|
|
Mangga
|
Warna
|
Hijau, Orange
|
|
Mangga
|
Berbiji
|
Tunggal
|
|
Mangga
|
Rasa
|
Asam, Manis
|
|
Mangga
|
Bentuk
|
Oval
|
|
Pisang
|
Warna
|
Hijau, Kunig
|
|
Pisang
|
Bentuk
|
Lonjong
|
1. Bingkai (Frame)
Bingkai berupoa
ruang-ruang yang berisi attribut untuk mendekripsikan pengetahuan. Pengetahuan
yang termuat dalam slot dapat berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun
elemen-elemen lainya. Bingkai digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan
deklaratif (Giarrantano dan Riley, 1994).
Bingkai memuat
deskripsi sebuah obyek dengan menggunakan tabulasi informasi yang berhubungan
dengan obyek. Dengan demikian bingkai membantu menirukan cara seseorang
mengorganisasikan informaso tentang sebuah obeyek yang menjadi kumupulan data.
Bingkai merupakan
cara yang lebih kompleks untuk menyimpan obyek dan nilai atributnya bila
dibandingkan dengan jaringan semantik. Bingkai menambahkan kecerdasan pada
representasi data dan mengijinkan obyek untuk menurunkan nilai dari obyek yang
lain. Pada table. dapat dilihat contoh bingkai penyakit.
Tabel .Contoh bingkai penyakit
|
Ruang (slots)
|
Isi
(fillers)
|
|
Nama
|
Flu
|
|
Gejala
|
1. Bersin
2. Pusing
3. Demam
|
|
Obat
|
1. Ultraflu
2. Mixagrib
|
Seperi pada jaringan semantic tidak ada standar untuk
mendefinisikan sistem berbasiskan bingkai. Binakai dapat dipandang sebagai
suatu struktur record pada bahasa tingkat
tinggi atau sebuah atom dengan mendaftar propertinya.
1. Kaidah produksi
Kaidah nmenyediakan cara formal untuk mempresentasikan
rekomendasi, arahan, atau strategi. Kaidah produksi dituliskandalam bentuk
jika-maka (if-then). Kaidah if-then menghubungkan anteseden (antecedent) dengan konskuensi yang
diakibatkannya. Berbagai struktur kaidah if-then yang
menghubungkan obyek atau atribut adalah sebagai berikut:[5]
JIKA premis MAKA
konklusi
JIKA masukan MAKA
keluaran
JIKA kondisi MAKA
konsekuen
JIKA data MAKA
hasil
JIKA tindakan MAKA
tujuan
Premis mengacu pada
fakta yang harus benar sebelum konklusi tertentu dapat diperoleh. Masukan
mengacu pada data yang harus tersedia sebelum keluaran dapat diperoleh. Kondisi
mengacu pada keadaan yang harus berlaku sebelum tindakan dapat diambil.
Anteseden mengacu pada situasi yang terjadi sebelum konsekuensi dapat diamati.
Data mengacu pada kegiatan yang harus dilakukan sebelum hasil dapat diharapkan.
Tindakan mengacu pada kegiatan yang harus dilakukan sebelum hasil dapat
diharapkan (Hanifah, 1998).
Kaidah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kaidah derajat
pertama (first order rule) dan kaidah meta (meta rule) (Giarrantano dan Riley, 1994). Kaidah
derajat pertama adalah kaidah sederhana yang terdiri dari anteseden dan
konsekuen. Misalnya :
JIKA bersin-bersin
dan pusing
MAKA terserang
penyakit flu
Kaidah meta adalah
kaidah yang anteseden atau konsekuenya mengandung informasi tentang kaidah yang
lain. Misalnya :
JIKA
mengalami kehilangan kesadaran yang berlangsung singkat, sehinnga aktivitas
yang sedang berjalan terhenti
DAN
terkadang disertau dengan mata yangmenatap kosong dan gerakan mioklonik dari
sekelompok otot mata atau wajah, otomatisme, kehilangan tanus otot (sehingga
barang yang dipegang bisa terjatuh atau bila sedang berdiri bisa jatuh).
DAN
serangan berakhirdengan diikuti oleh pulihnya kesadaran
DAN
berlangsung beberapa detik sampai setengah menit, dan dapat berlangsung puluhan
kali dalam sehari
MAKA
mengalami tipe sawan
lena.
Aturan 2 :
JIKA
tipe sawan umum
ATAU
tipe sawan mioklonik
ATAU
tipe sawan lena
ATAU
tipe sawan
tonik-klonik
DAN
EEG tidak menunjukan adanya kelainan fokal
DAN
penyebab tidak diketahui
DAN
awitan berhubungan dengan usia
MAKA
terkenan epilepsi
idiopatik
LINK PPT :
SUMBER :
https://rindiyfratama.wordpress.com/spk-pakar/representasi-pengetahuan/
http://lutfiatulm.blogspot.com/2013/03/representasi-pengetahuan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar